TUGAS SOFTSKILL
Akuntansi Internasional
“BAB 7 -
Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”
KELOMPOK
7
Nama
Anggota :
- Shella Priana Putri (26211733)
- Januar Herdyanto (23211789)
- Setela Winda Elh siana Hardini (29211293)
Universitas Gunadarma
Fakultas Ekonomi
Tahun 2015
PERTANYAAN
DISKUSI
10.
Apa yang dimaksud dengan penyesuaian utang modal, dan apa dasarnya?
JAWAB
:
Penyesuaian
utang modal adalah keuntungan pada laba daya beli pemegang saham dari
permodalan utang, sekaligus tanda bahwa suatu perusahaan tidak perlu mengakui
biaya tambahan dari aset operasional karena dibiayai oleh utang.
Dasarnya adalah
pengaruh harga khusus terhadap aset non-moneter perusahaan (misalnya :
penyusutan, beban penjualan, dan modal kerja moneter). Penyesuaian utang modal
menyatakan bahwa pengeluaran seperti beban penjualan barang dan penyusutan
tidak harus dikurangi untuk mengakui biaya penganti dari aset tersebut, selama
tidak diperoleh lewat utang. Jika diperoleh lewat utang, maka “laba moneter”
yang dihitung dengan indeks harga khusus (bukan umum) pun mestinya mengalami
kenaikan.
11.
Apa yang perbedaan antara akuntansi inflasi asing dengan akuntansi
inflasi domestik?
JAWAB
:
Akuntansi Inflasi Asing adalah
Istilah yang menggambarkan berbagai sistem akuntansi yang dirancang untuk
memperbaiki masalah yang timbul dari biaya historis akuntansi di hadapan
Inflasi. akuntansi perlengkapan Inflasi di Negara-Negara atau mengalami Inflasi
Tinggi yang hiperinflasi. Sebagai contoh, di Negara-Negara yang mengalami
hiperinflasi Dewan Standar Akuntansi Internasional mengharuskan anak pajak
tangguhan Laporan keuanganakan disesuaikan Artikel Baru yang perubahan daya
beli artikel baru menggunakan indeks harga.
Akuntansi Inflasi Domestik adalah
inflasi yang sepenuhnya disebabkan oleh kesalahan pengelolaan perekonomian baik
disektor riil maupun disektor moneter didalam negeri oleh para pelaku ekonomi
dan masyarakat.
12.
Apa yang dimaksud dengan double-dip dalam akuntansi inflasi asing?
JAWAB
:
Double dip dalam
akuntansi inflasi asing yaitu sebuah resesi yang diikuti dengan sebuah periode
pendek pertumbuhan lalu diikuti kembali dengan sebuah resesi yang terjadi
karena tingkat pengangguran yang tinggi, krisis utang di
Eropa, perlambatan perekonomian di China, industri pasar perumahan yang
tertatih – tatih dan harga saham yang semakin menurun, namun, halangan untuk
melakukan pemulihan dari sektor luar negeri dan sektor domestik tetap ada.
LATIHAN
10. Ninsuvaan
Corporation, anak perusahaan AS di Thailand, memulai dan mengakhiri tahun
kalendernya dengan saldo persediaan sebesar BHT500 juta. Nilai tukar dolar/baht
per 1 Januari adalah $0,02 = BHT1. Selama tahun berjalan, tingkat harga umum AS
naik dari 180 menjadi 198, sedangkan tingkat harga umum Thailand menjadi dua
kali lipat. Nilai tukar per 31 Desember adalah $0,015 = BHT1.
Diminta
: (SHELLA)
a. Dengan
menggunakan metode translasi temporal, hitunglah setara dolar dari saldo
persediaan dengan cara menyajikan ulang ke dalam inflasi Thailand, kemudian
mentranslasikannya ke dalam dolar AS.
JAWAB
:
[(2,5%
per bulan x 12 bulan) / 2] x BHT500.000.000 = BHT 75.000.000
BHT
500.000.000 + BHT 75.000.000 = BHT 575.000.000
BHT
575.000.000 x $0,015 = $ 8.625.000
b. Ulangi soal (a), namun translasikanlah saldo
nominal baht ke dalam dolar sebelum menyajikan ulang ke dalam inflasi AS.
JAWAB
:
500.000.000
x $0,02 = $10.000.000
c. Informasi angka dolar mana yang menurut
Anda lebih berguna?
JAWAB
:
Sebelum
disajikan ulang ke dalam inflasi AS yaitu sebesar $ 10.000.000 karena lebih
mudah.
d. Jika Anda tidak puas dengan kedua hasil di
atas, ajukannlah metode yang dapat memberikan informasi yang berguna daripada
metode soal (a) dan (b).
JAWAB
: -
11. Doosan
Enterprises, anak perusahaan AS di Korea Selatan, menerapkan akuntansi FIFO
untuk persediaannya. Perusahaan mentranslasikan persediaannya ke dalam dolar
pada nilai tukar kini. Persediaan akhir tahun tercatat sejumlah 10.920.000 won.
Selama tahun berjalan, biaya pengganti persediaan naik sebesar 20 persen.
Informasi inflasi dan nilai tukar adalah sebagai berikut:
Diminta:
Berdasarkan informasi ini, hitunglah penyesuaian biaya kini untuk beban
penjualan dalam dolar sambil menghindari double-dip inflasi.
JAWAB
: ( JANUAR )
1. Persediaan FIFO per 31 Desember 10.920.000
2. Saji ulang baris 1 ke dalam tingkat harga per 1 Januari
( 10.920.000 x 100/130 )
8.400.000
3. Selisih antara nilai persediaan di baris 1 dan 2 merupakan Inflasi
persediaan FIFO dalam nilai tukar mata uang lokal di tahun berjalan 2.520.000
4. Translasikan baris 3 ke dalam dolar per
nilai tukar per 1 Januari
( 1 won = $0,50 ). Hasilnya adalah beban
simulasi LIFO di tahun berjalan 1.260.000
5. Hitung rugi translasi pada persediaan FIFO
(baris 1) yang telah tercermin
Pada laba “tersaji” :
a. Translasikan baris 1 ke dalam nilai tukar
per 1 Januari (10.920.000x$0,50) $5.460.000
b.Translasikan baris 1 ke dalam nilai tukar
per 31 Desember(10.920.000x$0,40) $4.368.000
c. Selisihnya adalah rugi translasi
persediaan yang telah tercermin pada saldo
“tersaji”
$(1.092.000)
6. Saldo bersih
baris 4 dan 5c adalah penyesuaian beban penjualan dalam dolar :
a. Beban simulasi LIFO di baris 4 dalam dolar $1.260.000
b. Kekurangan: Rugi translasi persediaan yang
telah tercermin dalam saldo “tersaji”
(dari baris 5c) $(1.092.000)
c. Selisihnya adalah biaya-kini penyesuaian
penjualan, bersih, dalam dolar $ 168.000
12. Berikut ini
adalah neraca akhir tahun Helsinki Corporation, cabang perusahaan Inggris di
Finlandia. Informasi relevan mengenai nilai tukar dan inflasi juga
diperlihatkan
Neraca
Tahun yang Berakhir pada 20x8
Kas EUR
2.000 Utang jangka pendek EUR 8.000
Persediaan 8.000 Utang
jangka panjang 25.000
Aset tetap, bersih 20.000
Aset lain 5.000 Ekuitas pemilik 2.000
Total EUR35.000
EUR 35.000
Informasi
Nilai Tukar dan Harga :
1
Januari : Indeks harga umum = 300
EUR 1,5 = £1
31
Desember : Indeks harga umum = 390
EUR 1,95 = £1
Diminta
: Berdasarkan informasi ini, hitunglah penyesuaian moneter untuk pengaruh
inflasi asing, tanpa melakukan double-dip (asumsikan bahwa inflasi Inggris
dapat diabaikan).
JAWAB : (SETELA)
1. Aset tetap dalam mata uang lokal per
31 Desember EUR 20.000
2. Saldo persediaan FIFO per 31 Desember 8.000
3. Jumlah baris 1 dan 2 EUR 28.000
4. Kurangi dengan saldo bersih per 31
Desember (5.000)
5. Saldo yang diperoleh adalah
“kewajiban terapan” 23.000
6. Translasikan
baris 5 ke dalam nilai tukar per 1 januari ( 23.000x1,5 ) £34.500
7. Hitung laba (rugi) translasi tahun
berjalan pada kewajiban terapan dalam £
yang telah tercermin pada saldo “tersaji” :
a. Baris 5 dikalikan dengan nilai tukar per 1 Januari ( 23.000x1,5 ) £34.500
b. Baris 5 dikalikan nilai tukar per 31 Desember (23.000x1,95) £44.850
c. Selisihnya adalah rugi ranslasi £(10.350)
10. Selisih antara baris 8 dan baris 9c
adalah biaya kini dari penyesuaian
Moneter dalam dolar :
a. Baris 8 £34.500 cr
b. Jika baris 9(c) adalah laba
translasi, sajikan sebagai debit untuk membaliknya
c. Tambahkan baris 10 (a) dan 10 (b). Jika hasilnya kredit, perlakukan
sebagai
tambahan bagi laba “tersaji” £(10.350) dr
KASUS
7-2 Icelandic Enterprises, Inc.
Pada tahun 1993,
Icelandic Enterprises dimerger di Reykjavik untuk memproduksi dan
mendistribusikan kosmetik wanita di Islandia. Seluruh saham tertimbangnya
diakuisisi di awal 2001 oleh International Cosmetic, Ltd. (IC), sebuah
perusahaan multinasional yang bermarkas di Shelton, Connecticut.
Persaingan
antara produsen kosmetik di dalam maupun di Islandia sangat ketat. Akibatnya,
Islandic Enterprises (yang kini dimiliki penuh oleh International Cosmetics)
menghadapi tekanan untuk memperluas produknya. Hal ini sering mengharuskan
perusahaan untuk berinvestasi dengan peralatan baru. Persaingan juga
memengaruhi fleksibilitas harga yang ditetapkan perusahaan. Oleh karena tingkat
permintaan kosmetik di Islandia bergantung pada harga, Icelandic Enterprises
kehilangan penguasaan pasar tiap kali menaikkan harga. Selain itu, Icelandic
Enterprises menaikkan harga jualnya sedikit demi sedikit sambil meningkatkan
upaya pemasangan iklan dan promosinya, guna mengurangi dampak buruk kenaikan
harga terhadap volume penjualan.
Kebijakan keuangan yang diterapkan
International Cosmetics terhadap Icelandic Enterprises dipengaruhi oleh dua
pertimbangan utama: inflasi dan devaluasi krona Islandia (ISK) yang berkelanjutan.
Untuk menangani keduanya, manajemen di AS berhasrat untuk menutup kerugian
investasi dolarnya di Icelandic Enterprises lewat deviden dolar. Jika deviden
tidak dimungkinkan, maka manajer Icelandic Enterprises diminta untuk tetap
menyatakan investasi ekuitas awalnya krona Islandia. Akibat nilai tukar krona
yang labil, seluruh analisis manajemen keuangan dilakukan dalam dolar.
International Cosmetics memutuskan dolar sebagai mata uang fungsional Icelandic
Enterprises. Di samping itu, International Cosmetics juga menggunakan metode
temporal untuk mentranslasikan laporan Icelandic Enterprises yang dinyatakan
dalam krona ke dalam aset setara dolarnya. Seluruh aset dan kewajiban moneter
ditranslasikan ke dalam dolar menggunakan nilai tukar sekarang. Seluruh pos
nonmoneter, kecuali aset yang dibayar menggunakan nilai sekarang,
ditranslasikan menggunakan nilai historis. Akun penerimaan dan pengeluaran
ditranslasikan pada nilai tukar rata-rata yang berlaku di tahun berjalan,
kecuali beban penyusutan dan amortisasi terkait aset yang ditranslasikan pada
nilai tukar historis. Laba dan rugi translasi langsung dimasukkan ke dalam
penerimaan konsolidasi.
Tidak ada upaya untuk menyesuaikan
laporan Icelandic Enterprises dengan inflasi. Manajemen percaya bahwa penyajian
ulang terlalu mahal dan subjektif. Manajemen juga menyatakan bahwa translasi
laporan IC ke dalam dolar sama dengan memperkirakan pengaruh inflasi. Berikut
ini adalah laporan neraca dan laba-rugi komparatif Icelandic Enterprises,
beserta indeks nilai tukar dan tingkat harga umum yang relevan.
Diminta:
1. Apa pendapat
Anda mengenai kebijakan International Cosmetics berdasarkan laba “tersaji”
JAWAB : (SHELLA)
International
Cosmetics menggunakan metode temporal untuk mentanslasikan laporan Icelandic Enterprises yang dinyatakan dalam krona ke dalam setara
dalam dolarnya. Hal itu dilakukan untuk menunjukkan risiko nilai tukar.
Keputusan untuk tidak melakukan translasi ulang oleh manajemen sudah tepat,
karena untuk menghindari double dip.
Tanpa
penyesuaian yang menutup kerugian, perusahaan tersebut dapat meningkatkan /
mengurangi labanya.
2. Apakah
pernyataan manajemen bahwa translasi keuangan ke dalam dolar “sama dengan
mengira-ngira pengaruh inflasi” sudah benar?
JAWAB : (JANUAR)
Ya, karena
manajemen percaya bahwa penyajian ulang terlalu subjektif dan mahal. Kebijakan
tersebut diambil karena dipengaruhi dua pertimbangan utama yaitu inflasi dan
devaluasi krona Islandia yang berkelanjutan. Untuk menanganinya, manajemen di
AS berusaha untuk menutup kerugian investasi dolarnya di Icelandic Enterprises
lewat deviden dolar. Jika deviden tidak dimungkinkan, maka manajer Icelandic
Enterprises diminta untuk tetap menyatakan ekuitas awalnya dalam krona
Islandia. Persoalan ini muncul karena inflasi lokal memengaruhi nilai tukar
yang digunakan dalam translansi secara langsung yang biasa dikenal dengan
istilah Double-dip.
3. Perubahan
tindakan/kebijakan apa yang anda sarankan berdasarkan angka-angka yang telah
disesuaikan dengan inflasi?
JAWAB : (SETELA)
Manajemen dapat
melakukan penyajian ulang laporan perusahaan ke dalam setara harga-kini untuk
menghasilkan informasi yang relevan dengan keputusan. Karena akan memudahkan
investor dalam memperoleh informasi mengenai deviden di masa mendatang.