Belakangan
ini perhatian dunia terfokus pada negara-negara berkembang. Hal ini dipicu
berbagai kabar buruk perekonomian yang merebak dari negara-negara tersebut.
Seperti
dilansir dari CNBC, Kamis
(21/8/2013), nilai tukar mata uang India terhadap dolar Amerika Serikat (AS)
misalnya, telah anjlok ke level terendah sepanjang tahun ini. Tak hanya itu,
nilai tukar rupiah pun tercatat terus mengalami pelemahan dalam beberapa hari
terakhir.
Berikut
penjelasan para pelaku pasar tentang apa yang menyebabkan negara-negara
berkembang mengalami kekacauan ekonomi:
1.
Kondisi negara-negara berkembang tengah memburuk untuk sementara waktu. Namun
aliran dana yang masuk masih membantu negara-negara tersebut.
2.
Pertumbuhan sejak 2009 telah disokong dengan besarnya aliran dana yang
diperoleh dari sejumlah program stimulus AS dan China. Bahkan aliran dana
tersebut berasal dari negara-negara berkembang lainnya.
4.
Negara-negara berkembang tengah menghadapi beberapa masalah. Hal ini akibat
adanya tanda-tanda penghentian stimulus baik dari dalam dan luar negeri.
Sementara itu, harga komoditas yang rendah disebabkan lambatnya pertumbuhan di
China. Yield obligasi yang lebih tinggi juga membuat negara berkembang kesulitan
untut meminjam uang.
5.
Kurangnya restrukturasi utang dan investasi infrastruktur (kecuali China) di
negara-negara berkembang.
Analisis :
Karena
alasan—alasan tersebut pemerintah menerapkan larangan impor emas yang
menghentikan pengiriman emas ke dalam negeri. Langkah ini menyebabkan
kebingunngan besar.
Tanggapan :
Seharusnya
pemerintah lebih menindak lanjuti permasalahan ini, karena dampaknya akan
sangat berpengaruh untuk Negara tersebut.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar